Jumat, 04 September 2009

RUMAH SAKIT TINGKAT IV LANUD EL TARI KEMBALI PEDULI


Setelah berhasil melaksanakan kegiatan pengobatan dan sunatan massal yang pertama di Desa Baumata Kecamatan Baumata Kabupaten Kupang pada tanggal 13 Juli 2009, Rumah Sakit Tingkat IV Lanud El Tari kembali melaksankan kegiatan serupa di Desa Naimata Kecamatan Maulafa Kotamadya Kupang pada tanggal 24 Juli 2009. Kegiatan ini juga sebagai rangkaian kegiatan dalam Hari Bakti TNI AU yang ke 62 tahun 2009. Pelaksanaan kegiatan ini didasari bahwa Lanud El tari sebagai bagian dari masyarakat Kupang yaitu sebagian sebagai wilayah kabupaten Kupang dan sebagian sebagai bagian wilayah Kotamdya Kupang. Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat Kotamadya Kupang, Rumah sakit Tingkat IV Lanud El Tari Kupang memilih untuk melaksanakan kegiatan pengobatan dan sunatan massal di Desa Naimata Kecamatan Maulafa . Kegiatan pengobatan massal di Naimata merupakan kegiatan yang pertama kali di wilayah Kotamadya Kupang, karena tahun - tahun sebelumnya kegiatan hanya diadakan di kabupaten Kupang. Komandan Lanud El Tari Letkol PNB Joko Sugeng Suryanto yang alumnus AAU 1991 didampingi Karumkit Lanud El Tari Mayor Kes Dr. M. Roikhan Harowi.,SpTHT-KL.M.Kes menjelaskan kepada pers yang meliput kegiatan tersebut bahwa kegiatan ini akan dijadikan agenda kegiatan rutin tiap tahun sebagai kepedulian lanud El Tari kepada masyarakat Kupang.

Sambutan positif masyarakat Naimata dan sekitarnya terhadap kegiatan ini cukup mengembirakan, Hal ini terbukti dari antusias masyarakat untuk mendapatkan pelayanan pengobatan dan sunatan massal gratis ini cukup banyak yaitu sekitar 306 pasien pengobatan umum dan 60 pasien sunatan. Seperti pada kegiatan sebelumnya, rata-rata peminat sunatan massal adalah laki-laki dewasa dengan rerata usia 25 tahun,dengan usia tertua 42 tahun. Menurut Mayor Kes Dr. M. Roikhan Harowi., SpTHT-KL.M.Kes Karumkit Tingkat IV Lanud El Tari yang juga koordinator pelaksana kegiatan bahwa sunat yang diadakan berbeda dengan sunat adat (sunat tradisional) yang biasa dijalani oleh laki-laki Kupang. Sunat yang dilakukan dengan sunat adat biasanya lebih banyak menimbulkan komplikasi yaitu infeksi sesudah sunat karena kurangnya sterilitas dari alat-alat yang digunakan dan teknik yang dipakai. Selain pengobatan dan sunatan massal juga diadakan pemberian makanan tambahan kepada Balita berupa Biskuit dan makanan pengganti ASI (PASI) berupa bubur susu. Pelaksanaan pengobatan yang di laksanakan melibatkan beberapa satuan samping diantaranya RS TNI AD Wiracakti, RSAL, Dinas Kesehatan Kotamadya Kupang,Kompi D “BS” Paskhas, Satuan Radar 241 Buraen, PIA Ardya Garini Lanud El Tari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar