Jumat, 01 Mei 2009

SERTIJAB KASAU DAN SERTIJAB KAPOLDA

Pada acara sertijab Kasau (berpangkat Marsekal), Dispenau mengundang wartawan untuk meliput kegiatan yang tentu saja menurut kalangan TNI AU sangat penting. Namun ternyata jumlah wartawan yang hadir jauh lebih banyak pada acara sertijab Kapolda Jaya (berpangkat bintang 2).

Kasau maupun Kapolda Jaya merupakan pejabat yang sekaligus menjadi publik figur. Sebagai publik figur, segala kegiatannya akan menjadi konsumsi wartawan. Penilaian masyarakat terhadap pejabat TNI AU tidak ada pengaruhnya dalam lingkungan kehidupan masyarakat. Meskipun demikian wartawan akan memilih figur atau publik figur yang mempunyai atau berita tinggi. Kegiatan TNI AU tidak langsung berhubingan dengan masyarakat. Hal ini berbeda dengan Kepolisisan Indonesia yang selalu melayani masyarakat. Secara rinci hal tersebut diatas dapat di lihat melaui beberapa sudut pandang, antara lain :

Ekonomi. Seperti halnya perusahaan, maka surat kabar selalu mengutamakan keuntungan/profit. Berita yang ditampilkan hendaknya yang mempunyai nilai jual tinggi. Sertijab Kasau kurang mempunyai nilai jual dibandingkan sertijab Kapolda dalam pemberitaan di koran atau surat kabar. Kapolda merupakan publik figur yang merupakan pejabat strategis, dan lebih banyak dikenal oleh masyarkat dibandingkan Kasau.
Sosial Budaya. Dari sudut pandang sosial budaya menyangkut pada kepentingan masyarakat. Tugas TNI AU yang tidak langsung bersentuhan dengan masyarakat mengakibatkan masyarakat kurang peduli dan tidak mengenal Kasau (TNI AU). Berbeda dengan Kasau, Kapolda (Kepolisian RI) lebih dekat dengan masyarakat sehingga lebih dikenal masyarakat. Isue – isue yang menyangkut kepolisian lebih laku dijual dari pada ipasaran. Untuk meliput setijab Kapolda, kepoisian tidak bersusah payah mengundang wartawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar